Tes Fisik STAN dan Sekolah Kedinasan Lainnya: berikut detailnya.

Pentingnya Tes Fisik dalam Seleksi Sekolah Kedinasan

Tes fisik menjadi gerbang penentu kelolosan di sekolah kedinasan, sebagaimana tes fisik sekolah kedinasan STAN misalnya yang menjadi sekolah primadona di Indonesia. Tahap ini mengukur kebugaran, disiplin, dan ketahanan mental calon siswa. Data menunjukkan 30% peserta gagal di tahap ini karena kurang persiapan. Namun, dengan pelatihan terstruktur, peluang lolos bisa meningkat signifikan. Bimbel Masterprima Malang, ahlinya bimbel CPNS dan kedinasan, membuktikan bahwa pemahaman pola ujian dan simulasi rutin adalah kunci sukses.

Gambar Para lulusan sekolah kedinasan STAN baik materi maupun Tes fisik

 

Tes Yang Diujikan di STAN Dan Sekolah Kedinasan Lainnya

1. PKN STAN: Kombinasi Daya Tahan dan Kelincahan

Tes fisik STAN meliputi:

  • Lari 12 Menit: Target jarak minimal 1.200 meter (pria) dan 1.000 meter (wanita).

  • Push Up & Sit Up: Minimal 25 repetisi (pria) dan 20 repetisi (wanita) dalam 1 menit.

  • Shuttle Run: Lari bolak-balik 10×5 meter dengan sentuhan garis.
    Tips: Latihan interval running 3x seminggu meningkatkan kecepatan dan ketepatan.

Baca Juga : cara membuat target belajar yang optimal

 

2. IPDN: Tantangan Ekstra untuk Calon Pemimpin

Selain tes dasar seperti STAN, IPDN menambahkan:

  • Pull Up/Chinning: Minimal 8 repetisi (pria), sementara wanita menggantinya dengan flexed arm hang (30 detik).

  • Tes Postur Tubuh: Pemeriksaan tinggi badan (min. 160 cm pria, 155 cm wanita) dan bebas cacat fisik.
    Karena intensitasnya tinggi, disarankan latihan pull up progresif 4 minggu sebelum ujian.

 

3. STIN: Fokus pada Ketangkasan Intelijen

Tes fisik STIN mirip IPDN, namun dengan modifikasi:

  • Shuttle Run dengan rintangan tambahan (misal: cone atau tali).

  • Chainning: Kombinasi gerakan merayap, lompat, dan keseimbangan.
    Catatan: Skor minimal ditentukan oleh akumulasi seluruh tes, bukan per item.

 

4. Tes Fisik STIS: Efisiensi Gerak dan Ketepatan

Tes fisik STAN dan STIS memiliki kemiripan, tetapi standar STIS lebih ketat:

  • Sit Up30 repetisi/1 menit (pria) dan 25 repetisi/1 menit (wanita).

  • Shuttle Run: Waktu maksimal 10 detik untuk 5 bolak-balik.
    Karena itu, latihan intensif diperlukan sejak dini.

 

5. STMKG: Unik dengan Tes Jarak Jauh

Berbeda dari sekolah lain, STMKG hanya menguji:

  • Lari/Berjalan 2,4 KM: Target waktu ≤12 menit (pria) dan ≤14 menit (wanita).
    Strategi: Gunakan teknik negative split (mempercepat tempo di akhir lari) untuk hemat energi.

Baca Juga : Sekolah Kedinasan Dan Peluang Kerjanya Di Indonesia

 

6. POLTEKIM: Integritas Fisik untuk Bea Cukai

Tes fisik POLTEKIM menekankan ketahanan:

  • Lari 12 Menit: Dilakukan di area pelabuhan simulasi dengan medan berpasir.

  • Pull Up: Wajib bagi pria (min. 10x), wanita menggantikan dengan plank 1 menit.
    Juga, ada tes tambahan seperti renang 50 meter untuk jurusan tertentu.

 

7. POLTEK SSN: Fisik Prima untuk Keamanan Siber

Tes fisik di sini identik dengan POLTEKIM, namun menambahkan:

  • Chainning: Menggantung dan bergerak di palang besi selama 30 detik.

  • Tes Reaksi Cepat: Respons terhadap instruksi mendadak selama lari.
    Fakta: Meskipun fokus di bidang digital, kebugaran fisik tetap diutamakan.

 

Perbedaan Tes Pria vs. Wanita

  • Push Up: Pria (telapak kaki), Wanita (lutut).

  • Pull Up: Pria (wajib), Wanita (opsional/diganti flexed arm hang).

  • Shuttle Run: Target waktu wanita 1-2 detik lebih longgar.
    Karena perbedaan ini, latihan harus disesuaikan dengan jenis kelamin.

Baca Juga : Tahapan Tes Taruna TNI AD 2025

 

Strategi Persiapan dari Masterprima Malang

Bimbel Masterprima merekomendasikan:

  1. Periodisasi Latihan:

    • Fase Dasar (Minggu 1-4): Fokus daya tahan (*lari 3x/minggu*).

    • Fase Intensif (Minggu 5-8): Tambah beban push up/sit up dengan resistance band.

    • Fase Puncak (Minggu 9-12): Simulasi tes lengkap.

  2. Nutrisi Tepat:

    • Konsumsi karbohidrat kompleks (nasi merah, oat) 2 jam sebelum latihan.

    • Protein tinggi (telur, ikan) pasca-latihan untuk pemulihan otot.

  3. Teknik Menghemat Energi:

    • Saat shuttle run, sentuh garis dengan satu kaki (bukan berhenti penuh).

    • Untuk sit up, gunakan otot perut bukan pinggang.

 

Mengapa Perlu Bimbingan Khusus?

  • Simulasi Realistis: Di Masterprima Malang, peserta berlatih di lapangan dengan pengukur waktu serta mengundang personel profesional.

  • Koreksi Teknik: Kesalahan kecil (misal: posisi tangan saat push up) bisa menyebabkan diskualifikasi.

  • Mental Training: Latihan di bawah tekanan mirip ujian sesungguhnya dan juga bimbingan intensif secara fisik maupun materi.

 

Tes Fisik STAN vs. Lainnya: Faktor Pembeda

Sekolah Uniknya Tes Fisik
PKN STAN Fokus pada kecepatan reaksi (shuttle run)
IPDN/STIN Menekankan daya tahan (pull up/chainning)
STMKG Hanya tes lari jarak jauh

Namun, semua tes memerlukan konsistensi dan strategi latihan terukur.

Baca Juga : Lulus Sekolah Kedinasan dengan Pantang Menyerah

 

Penutup: Mulai Persiapan Sekarang!

Tes fisik bukan sekadar formalitas, tapi juga cerminan kesiapan fisik-mental calon siswa kedinasan. Dengan memahami pola 7 sekolah di atas, Anda bisa menyusun rencana personal. Bimbel Masterprima Malang siap mendampingi dengan program yang dirancang oleh staff yang sangat profesional serta pengajaran langsung oleh personel profesional.

 

🚀 Daftar Sekarang!
Kunjungi masterprima.net atau hubungi cabang Jl. Wilis, Malang. Buktikan sendiri mengapa kami memiliki slogan “Ahlinya Bimbel Kedinasan”!

 

Semoga Bermanfaat!!

Silahkan hubungi kami untuk informasi pendaftaran lebih lanjut : No WA : +62 812-1916-0070

Masterprima, Masternya bimbingan belajar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *