Pendahuluan
Setiap siswa memiliki cara unik dalam menyerap informasi. Gaya belajar menjadi kunci penting untuk meningkatkan efisiensi proses belajar, terutama bagi yang mempersiapkan ujian kompetitif seperti CPNS, Sekolah Kedinasan, atau UTBK. Bimbel Masterprima, sebagai ahlinya bimbel CPNS dan Kedinasan di Malang, memahami bahwa mengenali kecenderungan gaya belajar siswa—visual, auditori, atau kinestetik—dapat memaksimalkan hasil belajar. Artikel ini akan membahas ciri-ciri, kelebihan, kekurangan, serta cara mengatasi keterbatasan masing-masing gaya belajar agar siswa siap meraih target akademik mereka.
Gaya Belajar Visual—Mengandalkan Penglihatan
Siswa dengan gaya belajar visual cenderung memahami materi melalui gambar, diagram, atau warna. Ciri khasnya adalah mudah mengingat informasi dari buku bergambar, video, atau grafik. Kelebihan gaya ini terletak pada kemampuan mengorganisasi informasi secara sistematis. Namun, kekurangannya adalah kesulitan memahami penjelasan lisan tanpa alat bantu visual.
Tanda Kecocokan:
-
Suka mencatat dengan warna-warni.
-
Lebih cepat paham melalui infografis.
-
Sering “melihat” informasi dalam bentuk gambar saat mengingat.
Cara Mengatasi Kekurangan:
Sebaiknya kombinasikan materi verbal dengan alat bantu visual seperti mind mapping. Bimbel Masterprima menyediakan modul berbasis visual dan simulasi CBT untuk memudahkan siswa visual beradaptasi dengan soal ujian.
Siswa yang memiliki kelebihan dalam gaya belajar visual (visual learners) cenderung unggul dalam bidang pembelajaran yang memanfaatkan kemampuan mereka dalam memproses informasi melalui gambar, diagram, warna, pola, atau representasi visual lainnya. Berikut beberapa bidang pembelajaran yang sesuai dengan keunggulan mereka:
- Seni dan Desain : Seni rupa, desain grafis, atau arsitektur, gaya visual dapat membantu mengingat komposisi warna, simetrisasi, bentuk dan ruang. Terlebih jika siswa memiliki MBTI yang dominan I dan S ( Introvert dan sensing )
- Geografi dan Ilmu Bumi : gaya visual dapat membantu siswa untuk mengingat dengan lebih jelas dalam Membaca peta, grafik, atau diagram topografi. Serta memahami pola cuaca, struktur geologi, atau ekosistem melalui ilustrasi visual.
- Matematika (Khususnya Geometri) : Memahami konsep bentuk, ruang, simetri, atau transformasi geometris melalui gambar atau model 3D. Serta analisa data yang mendukung di bidang finansial.
- Bidang lainnya seperti : Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi, Kimia, Fisika), Teknologi dan Rekayasa, dan Astronomi yang mana sangat memerlukan analisa data di dalam pengaplikasiannya.
Gaya Belajar Kinestetik—Belajar dengan Gerakan
Siswa kinestetik membutuhkan aktivitas fisik atau praktik langsung untuk memahami konsep. Ciri utamanya adalah sulit duduk diam dalam waktu lama dan lebih mudah belajar sambil melakukan simulasi. Kelebihan gaya ini adalah kemampuan memecahkan masalah melalui eksperimen. Kekurangannya, mereka mungkin kesulitan di sistem belajar konvensional yang minim praktik.
Tanda Kecocokan:
-
Suka menggunakan tangan atau tubuh saat menjelaskan.
-
Lebih cepat paham melalui percobaan.
-
Sering merasa gelisah dan juga risih jika hanya mendengarkan.
Cara Mengatasi Kekurangan:
Sebaiknya integrasikan gerakan fisik dalam belajar, seperti menggunakan flashcard atau role-play. Masterprima menghadirkan fasilitas simulasi tes SKD dengan CBT standar BKN, memungkinkan siswa kinestetik belajar secara aktif melalui latihan soal intensif. Serta mengadakan Semapta 1 Bulan sekali yang dapat mendukung siswa untuk lebih aktif dengan gaya belajar kinestetik.
Siswa dengan gaya belajar kinestetik (kinesthetic learners) cenderung unggul dalam bidang pembelajaran yang melibatkan gerakan fisik, sentuhan, praktik langsung, atau interaksi aktif dengan lingkungan. Mereka lebih mudah memahami dan mengingat informasi ketika terlibat secara fisik dalam proses belajar. Berikut bidang pembelajaran yang sesuai dengan keunggulan mereka:
- Bidang olahraga dan aktifitas fisik: Olahraga kompetitif, bela diri dan tari (sepak bola, basket, renang, dll.): Memanfaatkan koordinasi tubuh, ketangkasan, dan daya tahan fisik. serta menguasai gerakan terstruktur, ritme, dan ekspresi fisik.
- IPA ( eksperimen langsung ): Kimia/Biologi/Fisika dengan melakukan percobaan praktik, seperti titrasi, pembedahan organisme, atau merakit alat fisika. Serta Ilmu lingkungan/geologi dengan kegiatan lapangan seperti pengambilan sampel tanah, identifikasi batuan, atau observasi ekosistem.
- Teknik dan Rekayasa: Teknik mesin/sipil/elektro dengan merancang prototipe, merakit mesin, atau menggunakan alat teknik secara langsung. Robotika dengan membangun dan memprogram robot dengan komponen fisik.
- Serta beberapa bidang lainnya seperti : Seni terapan ( kerajinan tangan, dan prototipe produk ), kedokteran ( Bedah dan perawat ), otomotif dan tata boga kuliner.
Gaya Belajar Auditori—Belajar Lewat Pendengaran
Gaya belajar auditori mengandalkan pendengaran sebagai sarana utama. Siswa seperti ini lebih mudah menyerap materi melalui diskusi, podcast, atau penjelasan lisan. Kelebihannya adalah kemampuan mengingat detail dari pembicaraan. Namun, mereka sering kesulitan fokus di lingkungan berisik atau saat membaca teks panjang.
Tanda Kecocokan:
-
Lebih suka mendengarkan penjelasan daripada membaca.
-
Sering mengulang informasi dengan suara keras.
-
Mudah terganggu oleh suara sekitar.
Cara Mengatasi Kekurangan:
Daripada hanya membaca, siswa auditori bisa merekam materi dan mendengarkannya berulang. Di Masterprima, metode pembelajaran interaktif dengan diskusi kelompok dan penjelasan rinci dari tentor ahli membantu siswa auditori mengoptimalkan gaya belajarnya secara tepat dan juga terarah.
Siswa dengan gaya belajar auditori (auditory learners) cenderung unggul dalam bidang pembelajaran yang memanfaatkan kemampuan mereka dalam memproses informasi melalui suara, ucapan, diskusi, atau interaksi verbal. Mereka lebih mudah memahami dan juga mengingat materi ketika disampaikan secara lisan atau melalui pendengaran. Berikut bidang pembelajaran yang sesuai dengan keunggulan mereka:
- Bahasa dan sastra: Linguistik atau Studi Bahasa Asing memiliki kemampuan mendengar dan juga menirukan pelafalan, intonasi, serta struktur bahasa. Serta penerjemahan Lisan (Interpreting), menguasai keterampilan mendengar dan menerjemahkan secara simultan.
- Musikal dan seni suara : mudah dalam memahami komposisi musik, note, haroni musi dan melodi. Serta dapat mengembangkal vokal dan teknik menyanyi dengan menirukan note dan harmoni dari lagu – lagu lain.
- Hukum dan debat: Memiliki kemampuan mendengar argumen, menganalisis kasus, dan menyusun respons verbal. Serta memiiki kemampuan public speaking dengan menyusun retorika persuasif, berargumentasi, atau memimpin diskusi.
- Dan gaya belajar auditori memiliki beberapa mata pembelajaran unggulan lain seperti : Psikologi dan Konseling, Jurnalistik dan Media, dengan memanfaatkan gaya bahasa yang dapat diterima publik dan mendapatkan referensi gaya bahasa dari para jurnalis ahli lainnya, namun tidak meninggalkan kesan menjiplak. Pendidikan dan pengajaran, sejarah dan filsafat serta teknologi dan AI suara.
Penutupan: optimalkan pembelajaran siswa dengan strategi yang tepat!
Mengenali gaya belajar yang cocok bukan hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membangun kepercayaan diri siswa. Di Bimbel Masterprima, kombinasi metode pembelajaran visual, auditori, dan kinestetik dirancang untuk memenuhi kebutuhan individual siswa. Dengan fasilitas unggulan seperti pengajar alumni kedinasan, simulasi CBT, dan modul terstruktur, siswa bisa mengatasi kelemahan gaya belajar mereka sambil memaksimalkan potensi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli di Masterprima.net guna merancang strategi belajar yang personal dan efektif.
Semoga Bermanfaat!!
Silahkan hubungi kami untuk informasi pendaftaran lebih lanjut : No WA : +62 812-1916-0070